Startup Pembuat Chip AI Asal Korsel, Rebellions dan Sapeon, Siap Untuk Merger

 

Pembuat chip AI asal negeri ginseng, Rebellions Inc and Sapeon Korea Inc, menyepakati kerja sama baru untuk merger. Kesepakatan ini pertama kali diumumkan pada Bulan Juni sebagai salah satu langkah dan upaya Korea Selatan untuk menantang pembuat chip AI global, Nvidia. Seperti diketahui, Saham Sapeon dipegang oleh dua perusahaan major, perusahaan telekomunikasi terbesar di Korea Selatan, SK Telecom, dan perusahaan pembuat memory terbesar kedua di dunia, SK Hynix. Rebellions sebelumnya juga  menerima investasi dari Wa'ed Ventures, ventur kapital dari Saudi Aramco, sebesar 232 miliar rupiah pada bulan Juli. Rebellions mengatakan saat ini mereka menerima pendanaan total sebesar 3,48 triliun rupiah [1].


Merger ini akan menjadikan perusaan memiliki valuasi kurang lebih 1,54 triliun rupiah dan berpotensi menjadi startup "unicorn" pertama di Korea Selatan yang bergerak di bidang AI. CEO Rebellions, Park Sung-hyun, akan memimpin perusahaan gabungan ini sebagai pemegang saham terbesar. Sebelumnya, pemegang saham Sapeon, SK Telecom, SK Hynix, dan SK Square sepakat untuk menjual 3% saham mereka setelah merger untuk menjadikan Rebellions menjadi pemegang saham terbesar pada proses merger ini [2].


Referensi

[1] https://reuters.com/technology/artificial-intelligence/south-korean-ai-chip-makers-rebellions-sapeon-agree-merge-2024-08-18/
[2] https://www.maginative.com/article/south-korean-ai-chip-makers-rebellions-and-sapeon-finalize-merger/
Read More

AMD Bakal Mengakuisi Perusahaan Cloud Computing, ZT System, Sebesar 76,2 Triliun Rupiah!

 

AMD - AMD berencana mengakuisisi pengembang infrastruktur server, ZT System, sebesar 76,2 triliun rupiah sebagai upaya ekspansi portofolio pada bidang chip dan hardware artificial intelligence untuk melawan Nvidia. AMD berencana untuk membayar sebanyak 75% akuisisi ZY System secara cash sedangkan sisanya dengan saham [1]


ZT System merupakan perusahaan swasta yang berbasis di New Jersey dan didirikan pada tahun 1994. Perusahaan ini sering menjalin kerja sama dengan pembuat chip terkemuka seperti Intel dan Nvidia untuk berbagai area seperti solusi server, GPU Acccelerator, high-performance computing, 5G dan masih banyak lagi [2].


Kebutuhan komputasi akan AI mengharuskan perusahaan teknologi merangkai ribuan chip secara bersama pada sebuah cluster untuk mendapatkan kemampuan pemrosesan data yang diperlukan. Menggabungkan banyak chip bersama untuk menjadi satu buah satu kesatuan sistem server merupakan hal yang sangat penting dan itulah mengapa AMD mengakuisisi ZT System.


Seperti yang telah dikatakan oleh CEO AMD, Lisa Su, pada sebuah interview kepada Reuters, "Sistem AI merupakan prioritas strategis nomor satu kami." Dengan mengakuisisi ZT System. AMD mendapatkan tambahan engineer yang memungkinkan AMD untuk melakukan test dan peluncuran Graphics Processing Unit (GPU) AI terbaru mereka pada skala cloud computing raksasa seperti kebutuhan Microsoft. Kedepannya, setelah kesepakatan ditutup, AMD akan mengehentikan bisnis di bidang server manufaktur dan menjualnya  [1].


Referensi

[1] https://www.reuters.com/technology/amd-acquire-server-builder-zt-systems-49-billion-cash-stock-2024-08-19/
[2] https://techcrunch.com/2024/08/19/amd-to-acquire-infrastructure-player-zt-systems-for-4-9b-to-amp-up-its-ai-ecosystem-play/



Read More

Chip Intel Mengalami Crash, Generasi 13 dan 14 Diduga Bermasalah

Logo Intel
Beberapa bulan yang lalu, pengguna dikejutkan oleh kejadian yang aneh dimana CPU Intel generasi 13 dan 14 terutama seri Core i9 13900K and Core i9 14900K (Codename Raptor Lake), mengalami beberapa crash dan masalah ketidakstabilan. Temuan ini pertaka kali diungkapkan oleh Alderon Games, pengembang game Path of Titan, di halaman resmi mereka [1]. Lantas temuan ini menimbulkan kepanikan dari sisi pengguna dan menuntut Intel untuk segera melakukan investigasi dan konfirmasi segera. Setelah beberapa bulan tanpa kejelasan, akhirnya pada bulan Juli kemarin, secara resmi Intel mengeluarkan statement mereka berkaitan dengan temuan beberapa bulan yang lalu. Berikut kutipan langsung dari pihak Intel yang dapat ditemukan di website resmi mereka [2].


Berdasarkan analisis ekstensif prosesor desktop Intel Core Generasi ke-13/14 yang dikembalikan kepada kami karena masalah ketidakstabilan, kami telah menentukan bahwa tegangan operasi yang tinggi menyebabkan masalah ketidakstabilan pada beberapa prosesor desktop Generasi ke-13/14. Analisis kami terhadap prosesor yang dikembalikan mengonfirmasi bahwa tegangan operasi yang tinggi berasal dari algoritma mikrokode yang mengakibatkan permintaan tegangan yang salah ke prosesor.

Intel mengirimkan patch mikrokode yang mengatasi akar penyebab paparan tegangan tinggi. Kami terus melakukan validasi untuk memastikan bahwa skenario ketidakstabilan yang dilaporkan kepada Intel terkait prosesor desktop Core Generasi ke-13/14 ditangani. Intel saat ini menargetkan pertengahan Agustus untuk merilis patch kepada mitra setelah validasi penuh.

Intel berkomitmen untuk memastikan semua pelanggan yang memiliki atau saat ini mengalami gejala ketidakstabilan pada prosesor desktop Generasi ke-13 dan/atau ke-14 mereka didukung dalam proses pertukaran.

Untuk membantu memperlancar proses dukungan, panduan Intel adalah sebagai berikut:

Bagi pengguna yang membeli sistem desktop bertenaga Gen 13/14 dari OEM/System Integrator - harap hubungi tim dukungan pelanggan vendor sistem Anda untuk bantuan lebih lanjut.
Bagi pengguna yang membeli prosesor desktop Gen 13/14 dalam bentuk kotak/baki - harap hubungi Dukungan Pelanggan Intel untuk bantuan lebih lanjut.

Intel telah menjelaskan bahwa masalah pada prosesor generasi ini diakibatkan oleh tegangan operasi yang tinggi yang disebabkan oleh permintaan tegangan (Core VID) yang tinggi dari prosesor ke motherboard sehingga menyebabkan motherboard mengirimkan tegangan (VCore) ke CPU yang tidak sesuai seharusnya. Tegangan tinggi ini dapat menurunkan kinerja chip dari waktu ke waktu. Perbaikan yang dilakukan ini dapat membatasi permintaan tegangan ini hingga pada nilai 1,55 V saja.


Namun, pengguna Intel generasi 13 dan 14 tidak lagi perlu khawatir karena Intel kini merilis perbaikan berupa pencegahan dalam bentuk patch microcode. Patch ini dapat diinstal dengan memperbarui driver BIOS motherboard dengan syarat vendor motherboard telah mengeluarkan update untuk motherboard tipenya. Hal ini tentu menjadi berita yang melegakan bagi banyak orang karena selama beberapa bulan terakhir Intel telah resmi mengeluarkan update laporan tentang masalah stabilitas dan crash game, juga beberapa laporan tentang kegagalan chip. Meskipun demikian, perbaikan tersebut hanya mencegah untuk CPU keluaran terbaru dan tidak dapat memperbaiki CPU lama yang sudah terkena dampak sehingga pengguna lama disarankan untuk menghubungi customer support Intel untuk mendapatkan solusi pengembalian dan dignati dengan yang baru.


Referensi

[1] https://alderongames.com/intel-crashes
[2] https://community.intel.com/t5/Processors/July-2024-Update-on-Instability-Reports-on-Intel-Core-13th-and/m-p/1617113



Read More

Era Baru Semikonduktor! Transistor Semakin Padat Dengan High-NA-EUV lithography


Sumber : Imec

ZEISS - Zeiss Semiconductor Manufacturing Technology (SMT) bersama dengan partner strategisnya, perusahaan asal Belanda, ASML, berhasil menciptakan lompatan teknologi dengan berhasil mengembangkan EUV lithography yang memungkinkan Moore's Law berlanjut hingga setidaknya 2,5 dekade kedepan dan menjadi basis dalam pengembangan transistor pada sebuah microchip. Pengembanga ini EUV lithography akan memungkinkan industri semikonduktor untuk menciptakan generasi baru microchip dengan pengembangan yang lebih lanjut, yaitu dengan High-NA-EUV lithography. Pengembangan lebih lanjut ini bahkan akan memungkinkan Moore's Law hingga lebih dari tahun 2030 [1].

Seperti kita ketahui sendiri Moore's Law merupakan konsep yang memperkirakan bahwa kecepatan dan kemampuan komputer dapat naik dua kali lipat setiap dua tahun sebagai hasil dari meningkatnya jumlah transistor yang dapat dimuat dalam satu microchip. Konsep ini pertama kali diceruskan oleh Co Founder dari Intel, Gordon E. Moore pada tahun 1965 berdasarkan hasil observasinya pada jumlah transistor yang terdapat pada sebuah integrated circuit naik dua kali lipat pada rentang tahun 1960 hingga 1965 [2]. Namun, banyak saintis berpendapat bahwa teori ini akan berkahir setidaknya di tahun 2020 karena keterbatasan teknologi yang ada dan tantangan dalam ukuran transistor yang semakin kecil. Hal ini lah yang membuat perusahaan-perusahaan teknologi berlomba-lomba berinovasi agar teori ini dapat terus relevan di masa mendatang.


Referensi

[1] https://www.zeiss.com/semiconductor-manufacturing-technology/inspiring-technology/high-na-euv-lithography.html
[2] https://www.investopedia.com/terms/m/mooreslaw.asp


Read More

Terbesar Di Dunia! Infineon Membuka Pabrik Power Semiconductor di Malaysia


Sumber : Infineon Technologies


Sebagai salah satu langkah dekarbonisasi, Infineon Technologies AG, resmi membuka pembangunan pabrim tahap satu di Malaysia. Pabrik ini di gadang-gadang menjadi yang terbesar di dunia dan mnejadi pabrik power semiconductor silicon carbide (SiC) 200-mm paling kompetitif. Pembukaan ini dihadiri oleh Perdana Menteri Malaysia, Dato' Anwar Ibrahim sebagai upacara simbolis. Pabrik SiC 200-mm yang sangat efisien memperkuat kedudukan Infeneos sebagai market leader di power semiconductor. Pembangunan tahap satu telah memakan investasi sebesar dua juta euro akan digokuskan untuk memproduksi silicon carbide power semiconductor. 

SiC telah merevolusi penggunaan high-power karena dapat menjadi switch listrik yang sangat efisien dan dapat diproduksi dengan skala yang lebih kecil. Penggunaan semiconductor jenis ini telah dimanfaatkan di beberapa bidang, antara lain mobil listrik, stasiun pengisian cepat untuk kendaraan listrik, kereta, sistem energi terbarukan, bahkan data center untuk AI. Pembangunan pabrik SiC ini akan menelan biaya yang diperkirakan mencapai 5 juta euro dan akan menjadikannya sebagai yang terbesar di dunia. Pembangunan pabrik ini juga akan membuka lebih dari 4000 lapangan pekerjaan.

Sumber : Infineon


Read More

Boring Company Milik Elon Musk, Mendapatkan Investasi Sebesar $675 Juta!


Perusahaan Elon Musk yang bergerak di bidang transportasi cepat, Boring Company, baru-baru ini mendapatkan pendanaan lagi untuk membangun proyek Loop-nya, sebuah transportasi bawah tanah yang bebas emisi yang sangat ambisius. Perusahaan, belum lama ini mengumumkan bahwa mereka telah mengumpulkan 675 juta USD. Pendanaan tersebut direncanakan akan digunakan untuk meningkatkan perekrutan di bidang teknik, operasi, dan produksi, sekaligus mempercepat penelitian tentang Prufrock, mesin bor terowongan milik perusahaan yang dirancang agara dapat membangun proyek infrastruktur besar dalam hitungan minggu. Pendanaan ini mengakibatkan perusahaan memiliki valuasi sebesar 5,7 miliar USD.    

Boring sebelumnya telah membangun Loop pertama berada di bawah Las Vegas Convention Center yang digunakan untuk mengangkut penumpang di sekitar Tesla dari satu sisi komplek besar ke yang lain. Pada Oktober tahun lalu, Komisaris Kabupaten Clark menyetujui pembangunan Vegas Loop yang akan membentang 29 mil dan mencakup 51 stasiun. Loop LVCC saat ini hanya berjarak 1,7 mil dengan tiga stasiun. Perusahaan Boring akan menggunakan dana tersebut untuk membangun Loop yang lebih besar, dan juga proyek-proyek Loop lainnya yang sedang dalam pengembangan.


Proyek Loop Vegas diharapkan mampu mengurangi kemacetan lalu lintas disana. Pendanaan ini juga akan digunakan untuk membangun transportasi umum yang andal dan terbukti seperti kereta bawah tanah atau mungkin memperpanjang Monorel Las Vegas sehingga terhubung ke tempat-tempat yang benar-benar berguna seperti bandara dan pusat kota.

Sumber : Boring Company, Protocol.com

Read More

Alphabet, Meta, dan McKinsey Kucurkan $925 Juta Dalam Upaya Dekarbonisasi!


     Sekelompok perusahaan teknologi besar dunia mengambil risiko besar untuk berperan dalam pengurangan emisi karbon diudara. Frontier, sebuah proyek gabungan antara perusahaan Alphabet, McKinsey, Meta, Shopify, dan Stripe telah mengajukan penggunaan dana sebesar 925 juta USD untuk mempercepat pengembangan teknologi guna menarik karbon dioksida di udara. Dana tersebut rencananya akan digunakan dalam rentang waktu mulai saat ini hingga tahun 2030 mendatang. 

    Pengurangan kandungan karbon diudara saat ini menjadi perhatian dunia untuk menghindari perubahan iklim di masa mendatang. Emisi karbon dalam jumlah tertentu di atmosfer telah menyebabkan pemanasan global dan menyebabkan kenaikan suhu bumi sebesar 1,5 derajat celcius semenjam zaman pra revolusi industri. Untuk menjaga pemanasan suhu bumi dibawah 1,5 derajat celcius dibutuhkan penghilangan miliaran ton karbon dioksida. Namun, saat ini belum ada teknologi yang siap untuk melakukan tugas tersebut. Selain pengurangan karbon di udara, kita juga harus segera membangun banyak sumber energi terbarukan.

    Frontier akan mengerjakan beberapa hal diantaranya menyediakan dana dengan menandatangani perjanjian pra-pembelian volume rendah untuk pemasok tahap awal uji coba teknologi. Frontier akan menjadi memfasilitasi pembelian di muka bagi perusahaan yang siap untuk meningkatkan teknologi tersebut. Mereka siap membeli berton-ton teknologi penghilangan karbon tersebut di masa mendatang jika perusahaan-perusahaan pengembang tersebut dapat merealisasikannya. Frontier akan mempertimbangkan beberapa faktor untuk menginvestasikan dana mereka, yakni ketahanan teknologi, footprint, biaya dan skalabilitas, kapasitas dan keseimbangan lingkungan. Frontier akan beroperasi sebagai anak perusahaan Stripe dan juga akan mendapatkan pendanaan dari Stripe Climate.

Sumber : Detik.com, Protocol

Read More